SMK PGRI 2 Kediri telah melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) pada Senin-Selasa (28-29/08/2023) yang diikuti oleh 45 peserta didik. Peserta didik tersebut dipilih secara acak oleh pemerintah melalui Dapodik (Data Pokok Pendidikan) kelas X dan XI dari berbagai program keahlian. Dalam pelaksanaannya hanya terdapat 1 sesi yang dimulai dari pukul 07.30 hingga 09.40 dan berjalan dengan lancar.
ANBK adalah program evaluasi yang diselenggarakan secara nasional oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang bertujuan untuk meningkatkan mutu tiap satuan pendidikan. Terdapat tiga instrumen yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) untuk mengukur literasi dan numerasi, survei karakter untuk mengukur karakter peserta didik, dan survei lingkungan belajar untuk mengukur kualitas proses belajar mengajar di kelas.
Pengadaan ANBK dijadikan sebagai pengganti ujian nasional. Namun, keduanya memiliki perbedaan tujuan. Ujian nasional fokus pada penilaian individu peserta didik, sedangkan ANBK fokus pada evaluasi input dan output dari proses pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya, ANBK berjalan dengan lancar dan dihadiri oleh tiga pengawas dari SMK Negeri 1 Kediri yang bertugas untuk mengawasi dan menjamin kelancaran pelaksanaan ANBK di lab 1, 2, dan 3 SMK PGRI 2 Kediri. Sebelumnya juga diadakan simulasi untuk peserta didik agar lebih siap dalam menjalani ANBK. Hasil ANBK tidak menentukan kelulusan peserta didik, melainkan sebagai program evaluasi pembelajaran tiap satuan pendidikan. Bapak Ulul Mustagfirin, M. Pd. selaku Kepala SMK PGRI 2 Kediri mengatakan bahwa pelaksanaan ANBK bersifat wajib dan harus diprioritaskan. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak yang terlibat. Hasil ANBK peserta didik dapat dijadikan acuan sekolah untuk memperbaiki proses belajar mengajar mulai dari kegiatan literasi hingga sikap dan karakter peserta didik. (Devi)
Beri Komentar